Jumat, 01 Januari 2010

Kelemahan Minuman Isotonik

Menurut Fransiska Rungkat Zakaria, dosen di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB ( Institute Pertanian Bogor ) ,iklan produk isotonik sebahagian menyesatkan masyarakat. Minuman isotonik tersebut mengandung garam natrium ( NaCl ). Oleh karena itu tidak bisa diproduksi sembarangan.
Dan sebenarnya , minuman isotonik itu adalah larutan garam. Oleh produsen, larutan itu kemudian diberi tambahan zat lain, seperti vitamin .
Dalam penjelasannya, Fransiska mengatakan bahwa setiap garam yang dilarutkan dalam air, pasti akan berubah menjadi ion Na dan ion Cl. Jadi ion yang terkandung dalam sayur lodeh dan ion yang terkandung dalam isotonik itu sama saja .
Karena berisi garam , isotonik tidak boleh diminum sembarangan .Apabila berlebihan ,kandungan garam dalam tubuh akan menyebabkan tekanan darah tinggi ( hipertensi ). Dan apabila sudah terkena hipertensi, tinggal menunggu saja bagian tubuh mana yang jebol duluan .
Apabila tubuh kita berkeringat , natrium dan klorida yang terdapat dalam cairan tubuh juga akan keluar bersama keringat melalui pori pori kulit kita .Namun fransiska mengingatkan, kita tidak perlu minum isotonik. Karena setiap kali masak , kita telah menggunakan garam. Itu sudah cukup untuk menggantikan garam yang keluar dari tubuh .Bahkan lebih dari cukup .
Dan apabila kita masak tanpa garam , kebutuhan natrium klorida juga sudah bisa terpanuhi dari bahan makanan . Ia mencontohkan , 1 ons daging merah mengandung 70 mg natrium, sementara setiap 10 0ns nasi mengandung 10 mg natrium. Bahan lainnya , seperti telor, daging ayam, kacang kacangan, buah ,dan sayur ,juga mengandung natrium .
Oleh karena itu, Fransiska kembali mengingatkan bahwa pada kondisi normal ,kita tidak perlu menggantikan cairan tubuh dengan isotonik .Isotonik lebih cocok dikonsumsi oleh atlet olah raga berat . Karena kebutuhan akan sodium untuk atlet olah raga berat memang lebih tinggi dari pada orang biasa ,yaitu 5 - 7 gram per hari. Itupun juga harus diperhitungkan . Apabila natrium dan klorida yang dibutuhkan dari atlet itu memang masih kurang didapat dari makanan yang dikonsumsi, boleh saja ditambah dengan isotonik .
Di negara maju , kata Fransiska , ada lembaga yang meneliti dan menghitung berapa jumlah natrium pada makanan yang dikonsumsi atlet. Hasilnya , menu makanan yang dihidangkan tiga kali sehari itu sudah mengandung 6 gram natrium .
Sumber : Detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar